Eksistensi Bahasa Arab di Era Globalisasi
Sabtu, 30 Mei 2020
Tulis Komentar
Eksistensi Bahasa Arab Di Era Globalisasi
sumber: Nabila Azhari, S.Pd
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya. Sebab dengan bahasa seseorang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari komunikasi antar keluarga, masyarakat, bahkan hingga kehidupan bernegara.
Belakangan ini, eksistensi bahasa menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan. Bahasa menjadi suatu budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. Guna untuk pengembangan skill pada diri sendiri, menambah wawasan dengan keberagaman mempelajari bahasa dan hal lain yang menunjang pada peningkatan kualitas diri. Dan dengan seperti ini, bahasa seakan-akan menjadi momok penting yang harus mereka kuasai. Dan ini memang betul adanya. Dengan bahasa seseorang akan menguasai dunia.
Memperkaya dan mengembangkan keterampilan berbahasa, harus terlatih dengan baik dan teratur dalam pengajarannya. Sebab seseorang dapat dilihat kemampuan intelektualnya dengan perantara bahasa yang dia gunakan. Apakah bahasa yang dia gunakan tertata ataupun sebaliknya. Dan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, seseorang mampu untuk mengekspresikan pemikirannya sesuai konteks yang tepat ketika berbicara terutama bahasa Arab.
Faktor yang mempengaruhi bahasa Arab berkembang sedemikian cepat, yang terpenting di antaranya adalah datangnya Islam. Para pembahas dan ahli linguistik sependapat bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah datangnya dan tersebarnya agama Islam sampai meluas ke berbagai daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat. Populernya bahasa arab seiring dengan perkembangan Islam. Bahasa Arab dan Islam tidak bisa dipisahkan karena adanya al-Quran. Al-Quran adalah kitab suci Agama Islam, agama terbesar dan paling banyak pengikutnya di dunia ini menggunakan bahasa Arab seperti ditegaskan dalam surat Yusuf ayat 2, yang artinya :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” ( Q.S Yusuf ayat: 2 )
Keinternasionalan bahasa Arab tidak terlepas dari keuniversalan Al-Quran dan Islam. Keluasan bahasa arab juga bisa dirasakan pada negara-negara yang tercelup dalam kebudayaan yang beridentitas arab atau negara-negara yang berpenduduk muslim seperti Pakistan, Afganistan, Melayu, Indonesia, Mauritania, Nigeria, Somalia dan lain sebagainya. Tak diragukan lagi pentingnya bahasa Arab bagi umat Islam, terutama ia bahasa Al-Qur’an dan Hadits, dua pilar pokok dalam Islam. Hal yang wajar dan tak bisa disederhanakan, apalagi dituduh arabisme ketika Imam Syafi’i dalam ar-Risalahnya, disusul kemudian pengarang kitab yang lagi digandungi sarjana Islam Imam Syathibi dalam Muwafaktnya, mensyaratkan bagi siapa-siapa yang mau berijtihad untuk terlebih dahulu menguasai ilmu bahasa Arab. Bahasa Arab juga adalah bahasa Ilmu, terutama keilmuan Islam klasik. Beratus-ratu ribu buku dari berbagai disiplin ilmu warisan nenek moyang kita memakai bahas Arab. Keistimewaan lain bahasa Arab, dibanding bahasa-bahasa dunia lainnya, adanya ikatan kuat dengan agama. Karena kitab suci agama Islam diturunkan dengan bahasa Arab. Sementara bahasa asli Taurat dan Injil kini sudah punah. Pada masanya dulu, tepatnya sebelum Barat memasuki masa renaissance, berabad-abad lamanya bahasa Arab jadi bahasa dunia. Ia merupakan bahasa politik, ekonomi, bahkan dunia keilmuan. Ada beberapa sebab yang membuatnya jadi bahasa peradaban dunia, diantaranya yang paling penting adalah:
Adanya proyek Arabisasi buku-buku administrasi pemerintahan pada masa dinasti Mu’awiyah (Khalifah Abd. Malik 685-705 M dan anaknya al-Walid 705-710 M) yang mau tidak mau memaksa para pegawai pemerintahan yang tak bisa berbahasa Arab untuk belajar bahasa Arab.
Proyek terjemahan, terutama buku-buku keilmuan, secara besar-besaran pada masa dinasti Abasiah (200 H/ 900 M), dari bahasa Yunani, India, Suryani ke dalam bahasa Arab, yang mengakibatkan orang Islam menjadi bangsa yang luar biasa kreatif dan kemudian menjadikan Islam sebagai kiblat keilmuan dan peradaban dunia.
sumber: Nabila Azhari, S.Pd
Bahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia pada umumnya. Sebab dengan bahasa seseorang dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari komunikasi antar keluarga, masyarakat, bahkan hingga kehidupan bernegara.
Belakangan ini, eksistensi bahasa menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan. Bahasa menjadi suatu budaya yang harus dilestarikan keberadaannya. Guna untuk pengembangan skill pada diri sendiri, menambah wawasan dengan keberagaman mempelajari bahasa dan hal lain yang menunjang pada peningkatan kualitas diri. Dan dengan seperti ini, bahasa seakan-akan menjadi momok penting yang harus mereka kuasai. Dan ini memang betul adanya. Dengan bahasa seseorang akan menguasai dunia.
Memperkaya dan mengembangkan keterampilan berbahasa, harus terlatih dengan baik dan teratur dalam pengajarannya. Sebab seseorang dapat dilihat kemampuan intelektualnya dengan perantara bahasa yang dia gunakan. Apakah bahasa yang dia gunakan tertata ataupun sebaliknya. Dan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, seseorang mampu untuk mengekspresikan pemikirannya sesuai konteks yang tepat ketika berbicara terutama bahasa Arab.
Faktor yang mempengaruhi bahasa Arab berkembang sedemikian cepat, yang terpenting di antaranya adalah datangnya Islam. Para pembahas dan ahli linguistik sependapat bahwa peristiwa terpenting dalam sejarah perkembangan bahasa Arab adalah datangnya dan tersebarnya agama Islam sampai meluas ke berbagai daerah dari Asia Tengah sampai Afrika Barat. Populernya bahasa arab seiring dengan perkembangan Islam. Bahasa Arab dan Islam tidak bisa dipisahkan karena adanya al-Quran. Al-Quran adalah kitab suci Agama Islam, agama terbesar dan paling banyak pengikutnya di dunia ini menggunakan bahasa Arab seperti ditegaskan dalam surat Yusuf ayat 2, yang artinya :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ ﴿٢﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” ( Q.S Yusuf ayat: 2 )
Keinternasionalan bahasa Arab tidak terlepas dari keuniversalan Al-Quran dan Islam. Keluasan bahasa arab juga bisa dirasakan pada negara-negara yang tercelup dalam kebudayaan yang beridentitas arab atau negara-negara yang berpenduduk muslim seperti Pakistan, Afganistan, Melayu, Indonesia, Mauritania, Nigeria, Somalia dan lain sebagainya. Tak diragukan lagi pentingnya bahasa Arab bagi umat Islam, terutama ia bahasa Al-Qur’an dan Hadits, dua pilar pokok dalam Islam. Hal yang wajar dan tak bisa disederhanakan, apalagi dituduh arabisme ketika Imam Syafi’i dalam ar-Risalahnya, disusul kemudian pengarang kitab yang lagi digandungi sarjana Islam Imam Syathibi dalam Muwafaktnya, mensyaratkan bagi siapa-siapa yang mau berijtihad untuk terlebih dahulu menguasai ilmu bahasa Arab. Bahasa Arab juga adalah bahasa Ilmu, terutama keilmuan Islam klasik. Beratus-ratu ribu buku dari berbagai disiplin ilmu warisan nenek moyang kita memakai bahas Arab. Keistimewaan lain bahasa Arab, dibanding bahasa-bahasa dunia lainnya, adanya ikatan kuat dengan agama. Karena kitab suci agama Islam diturunkan dengan bahasa Arab. Sementara bahasa asli Taurat dan Injil kini sudah punah. Pada masanya dulu, tepatnya sebelum Barat memasuki masa renaissance, berabad-abad lamanya bahasa Arab jadi bahasa dunia. Ia merupakan bahasa politik, ekonomi, bahkan dunia keilmuan. Ada beberapa sebab yang membuatnya jadi bahasa peradaban dunia, diantaranya yang paling penting adalah:
Adanya proyek Arabisasi buku-buku administrasi pemerintahan pada masa dinasti Mu’awiyah (Khalifah Abd. Malik 685-705 M dan anaknya al-Walid 705-710 M) yang mau tidak mau memaksa para pegawai pemerintahan yang tak bisa berbahasa Arab untuk belajar bahasa Arab.
Proyek terjemahan, terutama buku-buku keilmuan, secara besar-besaran pada masa dinasti Abasiah (200 H/ 900 M), dari bahasa Yunani, India, Suryani ke dalam bahasa Arab, yang mengakibatkan orang Islam menjadi bangsa yang luar biasa kreatif dan kemudian menjadikan Islam sebagai kiblat keilmuan dan peradaban dunia.
Belum ada Komentar untuk "Eksistensi Bahasa Arab di Era Globalisasi"
Posting Komentar