Kematian Ulama Adalah Musibah
Minggu, 10 Mei 2020
Tulis Komentar
Kematian Ulama adalah musibah terbesar bagi umat
sumber: Hafizh Amrillah, Lc.,M.Pd
Di sebutkan dalam sebuah kisah salafus shalih pada kitab Tarikh Dimasq (Sejarah Damaskus) karya Ibnu ‘Asakir. Di sebutkan bahwa Al-‘abbaas Attarafqiy menceritakan: “pada Suatu hari Aku menghadiri majlis Sufyan ibn ‘Uyainah, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk mesir? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Laits ibn sa’ad ? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Ramlah? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Domroh ibn Rabiah? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Himsh? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Baqiyyah ibn Alwalid ? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Damaskus? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Walid ibn Muslim?, mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Al-qaiysariyyah? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Muhammad ibn yusuf Alfiryabiy ?, mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia terus menangis dan berkata:
خالت الديار فسدت غير مسوودٍ * ومن الشقاء تفردي بالسؤدد
Artinya : “ Dunia ini telah kosong dari para pemimpin (Ulama), dan suatu hal yang menyedihkan kesendirianku dalam kepemimpinanku”
Diantara hal yang menyedihkan ialah ketika seorang ‘alim (orang berilmu) tinggal sendiri sedangkan teman-temannya (ulama) telah wafat, maka kematian ulama adalah musibah yang besar ( bagi umat) dan tersisanya seorang ‘alim (orang berilmu) sendiri adalah sebuah musibah besar yang tidak dapat di rasakan kecuali ‘alim (orang berilmu) tersebut.
Sungguh, pada zaman saat ini kita berada dalam gelombang musibah tersebut, Semoga Allah menjaga para Ulama Rabbaniy kita dari segala fitnah, serta memperbanyak ulama Rabbaniy umat ini.
شكرا جزيلا
الله تعالى أعلم
Di sebutkan dalam sebuah kisah salafus shalih pada kitab Tarikh Dimasq (Sejarah Damaskus) karya Ibnu ‘Asakir. Di sebutkan bahwa Al-‘abbaas Attarafqiy menceritakan: “pada Suatu hari Aku menghadiri majlis Sufyan ibn ‘Uyainah, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk mesir? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Laits ibn sa’ad ? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Ramlah? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Domroh ibn Rabiah? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Himsh? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Baqiyyah ibn Alwalid ? mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Damaskus? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Walid ibn Muslim?, mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia berkata: apakah ada diantara kalian penduduk Al-qaiysariyyah? Mereka menjawab: ya, Ia berkata: apa yang dilakukan Muhammad ibn yusuf Alfiryabiy ?, mereka menjawab: Ia telah wafat, kemudian Ia terus menangis dan berkata:
خالت الديار فسدت غير مسوودٍ * ومن الشقاء تفردي بالسؤدد
Artinya : “ Dunia ini telah kosong dari para pemimpin (Ulama), dan suatu hal yang menyedihkan kesendirianku dalam kepemimpinanku”
Diantara hal yang menyedihkan ialah ketika seorang ‘alim (orang berilmu) tinggal sendiri sedangkan teman-temannya (ulama) telah wafat, maka kematian ulama adalah musibah yang besar ( bagi umat) dan tersisanya seorang ‘alim (orang berilmu) sendiri adalah sebuah musibah besar yang tidak dapat di rasakan kecuali ‘alim (orang berilmu) tersebut.
Sungguh, pada zaman saat ini kita berada dalam gelombang musibah tersebut, Semoga Allah menjaga para Ulama Rabbaniy kita dari segala fitnah, serta memperbanyak ulama Rabbaniy umat ini.
شكرا جزيلا
الله تعالى أعلم
Belum ada Komentar untuk "Kematian Ulama Adalah Musibah"
Posting Komentar